Pengertian RAID dan Levels nya
Raid adalah singkatan dari Redundant Array of the Inexpensive Disk, pada awalnya Raid digunakan untuk Sistem Komputer guna melakukan proses mirroring dan striping. Mode striping ini biasanya dikenal dengan sebutan Raid 0,
tujuannya menggabung dua buah hard disk sehingga dikenali operating
sistem sebagai satu drive yang merupakan penjumlahan 2 kapasitas dari
dua hard disk yang di set untuk Raid 0, membawa keuntungan untuk
mempercepat proses Read dan write dibanding single hard disk dengan
spesifikasi yang sama. pada Miroring atau Raid 1 berguna untuk
mengutamakan security pada enterprise user bahkan data sensitif user
daripada peforma, namun kecepatan Read meningkat karena dapat membaca
data yang sama secara bersamaan, raid 1 ini membutuhkan minimmal dua
buah hard disk.
Pada saat di mana PC belum secanggih sekarang, untuk dapat melakukan raid Anda masih perlu card pci tambahan, karena chipset
motherboard jaman dahulu tidak mendukung fungsi raid, jadi untuk dapat
menikmati teknologi Raid jaman dahulu, selain membutuhkan 2 HDD, Anda juga harus membeli PCI card
(total budget yang harus dikeluarkan jadi lebih mahal) . Namun sekarang
anda tidak perlu khawatir karena chipset sudah semakin maju pesat
sehingga fungsi Raid pun dapat dimasukan pada single chipset I/O. bahkan
Anda sudah dapat menikmati teknologi raid ini pada Notebook. Notebook
Workstation dan gaming based umumnya mendukung teknologi Raid karena
sesuai dengan kebutuhannya akan high performance.
Saat ini Teknologi Raid banyak sekali
digunakan oleh PC Enthusiast dan workstation dalam meningkatkan
Performance Rig nya. Hal ini wajar saja, karena komponen PC sudah
semakin maju dan canggih, namun komponen terlambat pada sebuah PC adalah
hard disk atau sering disebut paling bottleneck, walaupun Anda
menggunakan 10.000 rpm HDD tetap saja tidak dapat mengimbangi kecepatan
komunikasi chipset dengan memory utama. Walaupun begitu, storage sudah
dibuat sedemikian rupa ke arah Flash based yang sekarang disebut solid state disk (SSD)
yang memiliki kecepatan jauh melebihi mekanik dari kepingan HDD.
Terlebih lagi jika SSD yang sudah Flash based ini buat dalam bentuk Raid
0 tentunya akan semakin cepat. untuk mengetahui lebih jelasnya Anda
dapat melanjutkan Artikel ini dengan Video Review kami tentang Raid dan
komparasi HDD vs SSD dua-dua nya pada raid 0.
Raid Levels
1. RAID O.
Arti : Keseluruhan harddisk yang dimiliki akan berfungsi sebagai tempat penyimpanan data. dengan kata lain data yang kita simpan kedalam harddisk akan di stripping keseluruh harddisk anggota dari RAID 0 tersebut.
Contoh : 4 Harddisk SCSI berkapasistas 72GB per Disk di configure dengan RAID 0 maka total harddisk yang dapat dijadikan penyimpanan data adalah keseluruhannya ( 4 x 72 GB)
Kelebihan : Dengan RAID 0, kapasistas harddisk yang dimiliki untuk penyimpanan data adalah total dari keseluruhan harddisk yang dimiliki, tanpa ada pengurangan
Kekurangan : Jika salah satu harddisk fails dalam RAID 0, maka data akan hilang tanpa ada penggantinya.
2. RAID 1
Arti : Harddisk dalam RAID 1 dapat diartikan sebagai mirroring, karena setengah dari jumlah Harddisk yang diposisikan sebagai RAID 1 digunakan sebagai mirror. Dengan kata lain bahwa hanya setengah dari kapasitas Harddisk keseluruhan yang dapat digunakan sebagai penyimpanan data, setengah lagi hanya berfungsi sebagai mirror
Contoh : 4 Harddisk SCSI berkapasitas 72GB di configure dengan RAID 1, maka hanya 2 Harddisk (2 x 72 GB) yang dapat digunakan sebagai penyimpanan data, dan 2 harddisk lagi (2 x 72GB) lagi digunakan sebagai Mirror dari data tersebut.
Kelebihan : Jika salah satu Harddisk yang berfungsi sebagai penyimpanan data fails/bermasalah, maka harddisk mirror akan secara otomatis menggantikan fungsinya sampai harddisk yang fails tersebut di ganti dengan yang baru, tanpa penurunan performance dari keseluruhan harddisk.
Kekurangan : RAID 1 bisa dikatakan MAHAL, karena hanya setengah dari jumlah harddisk yang dimiliki yang dapat dijadikan tempat penyimpanan data.
3. RAID 1+0
Arti : Harddisk yang di configure dalam RAID 1+0 bisa dikatakan di striping dan di mirror, dengan kata lain data yang kita simpan dalam harddisk akan di stripping ke anggota dari RAID 1+0 tersebut dan juga setengah dari jumlah harddisk yang ada akan di mirror.
Contoh : 4 harddisk SCSI berkapasitas 72GB di configure dengan RAID 1+0 maka kapasitas yang dapat di gunakan untuk penyimpanan data adalah 2 x 72 GB dan data yang disimpan akan di stripping atau dibagikan diantara kedua harddisk tersebut. sisa 2 harddisk lagi berdungsi sebagai mirror.
Kelebihan : bisa dikatakan sama dengan RAID 1 hanya performance dari baca tulis harddisk meningkat dibanding RAID 1
Kekurangan : MAHAL juga seperti RAID 1
4. RAID 5
Arti : Dalam RAID 5 ada pembatasan minimal harddisk yang digunakan, yaitu 4 harddisk, kenapa ? karena dalam sistem RAID 5 ada pembagian data dan parity.
Contoh : 4 harddisk berkapasitas 72GB akan di configure dengan RAID 5, maka 3 x 72 GB akan berfungsi sebagai penyimpanan data dan 1 x 72 GB menjadi parity.
Kelebihan : Jika salah satu dari harddisk tersebut fails, fungsi harddisk masih berfungsi.
Kekurangan : performance akan menurun jika harddisk fails.
5. RAID 6
Arti : Dalam RAID 6 juga ada pembatasan minimal harddisk yaitu 5 harddisk. 3 diantaranya akan di jadikan data dan 2 lagi sebagai parity.
Contoh : 5 harddisk berkapasitas 72GB akan di configure sebagai RAID 6, maka 3 x 72 GB akan berfungsi sebagai penyimpanan data dan 2 x 72GB menjadi parity.
Kelebihan : dalam RAID 6 maksimal harddisk fails dalam waktu yang bersamaan adalah 2 harddisk. jadi jika 2 harddisk didalam RAID 6 fails, fungsi harddisk masih berjalan.
Kekurangan : performance akan menurun jika ada harddisk fails.
0 komentar:
Post a Comment